Bagaimana Cara Anda Mengasuh Anak?

Posted by Kliping Sinopsis Berbagai Berita Dunia Offline

artikel cara mengasuh anak

Setiap orang tua punya gaya unik tersendiri dalam mengasuh anak. Tapi secara garis besar, ada tiga macam gaya. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Anda termsauk yang mana? Cek yuk, dengan kuis dibawah ini

1. Si kecil sedang tidak enak badan, tapi dia merengek minta di bonceng pamannya naik sepeda motor, Anda akan…
A. Melarangnya. Demi kebaikan Ananda, saya harus tegas. Biarkaan saja kalau dia marah, pasti akan diam dengan sendirinya
B. Membujuk anak untuk tidak ikut pamannya, dengan mengalihkan perhatian dia
C. Mengizinkan dengan syarat; sebentar saja. Saya persiapkan jaket, helm kecil, dan mengingatkan si paman untuk hati-hati


2. Tempat tidur sudah super bersih, seprei baru yang harum sudah dipasang, eehh..`si kakak` ngompol lagi di atasnya. Sikap Anda?
A. Geram, menggerutu dan sedikit mengomeli `si kakak`
B. Tidak ngomel, tapi pasang wajah sebel sambil melepas dan merendam seprei
C. Tarik napas panjang, kemudian beraksi: mencuci seprei dan setumpuk pakaian kotor


3. Si kecil mogok di mal, menunjuk-nunjuk boneka besar yang tak dijual, dan hanya dijadikan hiasan di salah satu bagian mal. Reaksi Anda….
A. Menepis tangan anak agar tidak menunjuk ke boneka besar itu, sekaligus agar perhatian anak tidak lagi ke boneka tersebut
B. Sigap mencari cara, segera membelikan boneka meskipun tak sama, dan memberikan kepada dia sebagai penggantinya
C. Berusaha menjelaskan dengan bahasa sederhana bahwa boneka tersebut diletakkan di situ untuk bisa dilihat banyak orang. Tidak boleh dipindahkan


4. Kali ini si kecil ingin membantu Anda memasak di dapur. Yang Anda lakukan
A. Meminta dia diam, duduk manis, dan menunggu di meja makan, biar masakan buatnya segera siap dihidangkan
B. Menyingkirkan segala macam peralatan yang berbahaya dan membiarkan anak beraktivitas apapun di dapur
C. Mengajak si kecil membantu dengan memintanya melakukan hal-hal mudah


5. Saat si kakak asyik naik sepeda, si adik ingin meminjam sepeda kakak. Padahal dia belum bisa naik sepeda. Maka Anda….
A. Melarang si adik naik sepeda, dengan menjelaskan bahwa belum waktunya dia nekat naik sepeda, karena belum bisa
B. Karena sepeda ada bincengannya, maka si adik boleh dibonceng saja, bukan mengendarainya
C. Membolehkan sambil Anda memegangi bagian belakangnya dan se sekali melepaskan. Itung-itung belajar


6. Si kecil berusaha menyalakan teve dan memutar cd favoritnya. Maka Anda…
A. Aduh, bisa kesetrum nanti
B. Adek, biar bunda saja yang menyalakan
C. Tahu caranya dek? Ayo nyalakan bareng bunda


7. Karena si kakak sudah dibelikan ponsel, si kecil juga ingin memilikinya, maka Anda…
A. Tentu saja menolak, dan segera menyuruh kakak menyembunyikan popnselnya
B. Meminta kakak meminjamkannya sebentar. Saat si kecil bosan dan lengah, segera mengambil dan menyuruh si kakak menyimpannya dengan baik
C. Menanyakan kepada si kecil, “Untuk apa?” Saya jelaskan mengapa dia belum waktunya memiliki ponsel. Tapi suatu saat pasti juga punya


8. Waktunya tidur, tapi si kecil masih asyik nonton teve, maka Anda…
A. Mematikan televisi dan membiarkan saja si kecil menangis. Beberapa menit lagi pasti diam
B. Membiarkan dulu sampai ananda mengantuk dan tertidur, baru mematikannya
C. Membuat perjanjian dengan anak, beberapa menit lagi (atau kalau giliran iklan ditayangkan) televisi harus dipadamkan. Toh besok dia juga bisa nonton


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
YUK CEK!

Tidak ada tipe-tipe baku dari gaya mengasuh anan. Tapi secara garis besar ada tiga model kecenderungan gaya mengasuh anak. Kecenderungan itu berdasarkan keterlibatan emosi, pilihan sikap, atau keputusan yang diambil.


PENEGAK ATURAN DAN DISIPLIN

Jika jawaban dominan A, Anda termasuk tipe orang tua yang ketat menjalankan displin dan aturan yang Anda yakini. Konsisten adalah cirri khas Anda dalam mengasuh anak.

Kebiasan atau tradisi dipegang kuat dalam keluarga dan hal ini sangat mempengaruhi dalam mendidik. Orang tua tipe ini sangat peka jika anak menyimpang atau melakukan hal yang tak biasa.

Tentu saja pengasuhan yang seperti ini cukup bagus. Untuk mencetak anak dengan displin tinggi. Anak akan mudah dikendalikan dan cenderung menjadi penurut. Hal ini pasti tidak menyusahkan orang tua dalam mengasuh anak.

Tapi, di sisi lain, tentu saja cara ini sangat mengekang anak. Banyak potensi anak serta ke-ingintahuan tinggi yang akan patah. Anak mungkin saja tidak merasakan hal ini, karena dia dikondisikan sejak kecil untuk mengikuti aturan yang ditetapkan orang tua.

Sebaiknya usahakan untuk lebih fleksibel. Ada banyak cara yang lebih lunak yang bisa kita terapkan pada anak dengan tidak mengorbankan kebaikan anak, dan tidak membahayakan mereka.

Jika kita akan beraksi, tahan dulu dan perhatikan lagi apa reaksi yang akan kita lakukan. Perhatikan setiap pilihan kata yang akan digunakan dan pertimbngkan efeknya. Usahakan agar tidak menjadi tekanan atau paksaan bagi si anak.

Mengurangi kata `jangan` dan tidak serta merta memotong gerak anak dengan memukul atau menepis tingkahlakunya adalah cara untuk mengendalikan model pengasuhan seperti ini.



KEAMANAN MENJADI YANG UTAMA

Jika kita banyak memilih jawaban B, maka kita termasuk orang yang bermain aman dan nyaman, apapun caranya. Berusaha menuruti kemauan anak agar tidak ribut dan ribet, adalah kecenderungan kita.

Cara ini sangat nyaman dan menyenangkan bagi anak. Secara emosional kebutuhannya juga terpenuhi dengan baik dan mudah.

Gaya mengasuh seperti ini ada gampangnya dan ada juga susahnya. Bagi orang yang tidak selalu mempunyai kemampuan untuk menuruti anak, tentu akan kesulitan. Sementara bagi orang tua yang punya kemampuan lebih, hal ini tidak menjadi masalah.

Jika anak dapat dengan mudah terpenuhi kebutuhan akan kesenangan dan kenyamanan secara emosional, di sisi lain keingintahuannya bisa tersia-sia dengan gaya pengasuhan yang seperti ini.

Anak kurang mendapat kesempatan untuk belajar dan berani berkreasi. Rasa ingin tahunya dipatahkan oleh kesenangan yang dia terima.

Orangtua dengan kecenderungan mengasuh seperti ini sebaiknya mulai membuat standar pencapaian bagi anak. Standar ini dapat menjadi pedoman untuk tidak selalu lembek dengan pencapaian kesenangan dan kenyamanan saja, tetapi juga pencapaian pada aspek kognisi.

Memfasilitasi anak dengan perlengkapan yang aman, tetapi juga mendidik untuk mengembangkan daya pikir dan kreativitasnya juga bisa menjadi strategi pola asuh yang baru.



ORIENTASI MENDIDIK

Jika kita banyak menjawab yang C, maka kita tergolong orangtua yang punya orientasi mendidik. Belajar adalah kebutuhan utama buat anak untuk tumbuh dan berkembang. Apa yang ada dibenak orangtua seperti ini bukan pada bahaya yang mengancam, tetapi kemungkinan untuk belajar.

Jadi, dia lebih berorientasi pada perubahan yang diusahakan oleh anak sendiri. Daya kreasi dan ekspresi diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkembang atau diujicobakan.

Model ini sangat membantu untuk pendidikan di luar sekolah, jika anak memang sudah sekolah. Intinya, pendidikan informal dapat disediakan sendiri oleh orang tua. Rasa ingin tahu, berani mencoba, dan mengapresiasi hasil karyanya, mennjadikan anak terus belajar dan akan bertambah pengetahuannya.

Cara yang seperti ini tidak selalu aman buat anak. Peluang untuk belajar berbagai hal memang terbuka, tapi keterbukaan ini memungkinkan hal yang positif maupun negate masuk dengan penyaringan yang kurang kuat.

Sepeti halnya pada orangtua yang mengutamakan rasa aman, orangtua dengan `gaya fasilitasi` atau berorientasi mendidik ini juga tetap harus memperhitungkan berbagai kemungkinan.

Orangtua sebaiknya tidak hanya menentukan hasil yang akan dicapai, namun tetap memperhitungkan berbagai efek yang mungkin terjadi, baik negatif aupun positif.



Rudi Cahyono, M.Psi.



Sinopsis tabloid Nyata III Juli 2010

Related Post