Lahir Prematur Akibat Sakit Gigi

Posted by Kliping Sinopsis Berbagai Berita Dunia Offline

kliping offline, kliping artikel

Menjaga kesehatan organ mulut tak hanya mencegah terjadinya focal infection, tapi juga mencegah terjadinya kelahiran bayi premature atau sebelum waktunya.

Hingga akhir tahun 2010 mendatang, Diana Oliviana mengaku punya target tersendiri dalam hidupnya. Wanita karier yang juga ibu dari seorang anak ini ingin kembali berbadan dua.

Sebelumnya, Olivia- demikian Dinna akrab disapa telah memiliki seorang anak perempuan yang kini berusia hampir tiga tahun. Bersama suami, mereka sepakat untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan di sebuah rumah sakit swasta. “Sebenarnya agak terlambat juga sih. Rencananya awal tahun ini sudah hamil lagi, tapi mungkin belum rezeki. Makanya, sekarang saya ikut program untuk ibu hamil,”beber wanita yang kini berusia 32 tahun ini.

Yang agak mengganggu seperti yang dipaparkan Olivia, ia memiliki masalah dengan giginya. “Ternyata gigi ku bermasalah dan harus dicabut. Jadi, disuruh beresin dulu supaya enggak terjadi apa-apa pas hamil nanti,”ujarnya.

Olivia memang pantas untuk merasa khawatir. Kesehatan organ mulut, termasuk gigi, erat kaitannya dengan kesehatan kehamilan. Masalah pada gigi, seperti gigi berlubang dan sejenisnya, meningkatkan resiko kelahiran premature atau bayi dengan berat badan rendah.

Seperti diungkapkan oleh Heather D. Jaret, B.S.D.H., M.S., ibu hamil atau bumil yang sedang mengalami sakit gigi kronis maupun berat, beresiko melahirkan bayi dengan berat lebih rendah (BBLR). “Karena bakteri yang masuk melalui pembuluh darah di sekitar gigi dapat menghambat pertumbuhan janin,”ujar ahli gigi dari University of Nort Carolina ini.

Komentar senada diungkapkan dokter spesialis kandungan indra Nurzam Chalik Anwar. “Resikonya sama dengan ibu hamil kalau merokok atau mengkonsumsi alcohol. Apalagi kalau gigi yang berlubang terjadi infeksi streptococcus atau infeksi kuman yang dapat menginfeksi pada jantung janin,”tegasnya.



Pembesaran Gusi

Perubahan hormon selama kehamilan menyebabkan bumil lebih rentan terhadap beberapa gangguan kesehatan gigi dan mulut dibandingkan yang tidak hamil. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesterone pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, diantaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak, dan mudah mengalami pendarahan.

Melansir keterangan dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), gigi dan mulut bumil seringkali ditandai dengan adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan gusi merespon secara berlebihan terhadap iritasi lokal. Bentuk iritasi lokal ini berupa karang gigi, gigi berlubang, susunan gigi tidak rata atau adanya sisa akar gigi yang tidak dicabut. Pembesaran gigi ini biasanya dimulai pada triwulan pertama dan akan mengalami penurunan pada usia kehamilan pada bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan.

Gejala morning sickness juga bisa menyebabkan naiknya derajat keasaman di mulut yang berujung pada gigi berlubang. Apalagi ditambah dengan kebiasaan buruk para bumil. “Umumnya terjardi pada trisemester pertama. Sebab, saat itu bumil sedang mengalami mual dan muntah atau morning sickness yang membuat mereka malas merawat gigi,”tutur Enrita Dian, dokter spesialis gigi anak dalam acara diskusi kebersihan gigi dan mulut ibu hamil, bayi, dan balitadi Klinik Ultimo Estetika, Jakarta, belum lama berselang.

Menurut Dian, kebiasaan ini akan membawa lebih banyak masalah bila bumil banyak mengkonsumsi makanan asam atau manis untuk menawar perasaan mual dan muntah. “Karena makanan yang manis menyebabkan pH mulut jadi asam,”tegasnya.

Gigi yang terinfeksi juga akan mengeluarkan zat-zat yang merangsang peradangan. Peradangan yang muncul ini secara otomatis akan menimbulkan kontraksi dan akhirnya proses kelahiran pun terjadi sebelum waktunya.

Karena itu, tiga bulan masa kehamilan adalah masa paling penting untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Dian menyarankan para bumil untuk rajin menjaga kesehatan gigi dan gusi. Dan menyarankan bumil untuk rajin membersihkan gigi dengan menyikat atau berkumur setelah mengalami muntah. “Gunakan pasta gigi berflouride untuk menjaga kekuatan gigi,”imbuhnya.



Kiat Menjaga Kesehatan Gigi Semasa Hamil
1. Tetap menyikat gigi secara teratur semasa hamil
2. Pilihlah sikat gigi yang lembut dan berkualitas baik dan sikatlah gigi lebih berhati-hati
3. Usahakan menggunakan pasta gigi mengandung fluoride karena bisa mmbantu mencegah gigi berlubang sebagai tempat sarang kuman
4. Jika mual saat menyikat gigi, minimal ibu hamil harus berkumur untuk membersihkan rongga mulutnya. Gunakan juga obat kumur ber fluoride
5. Jika mual dan mengeluarkan muntahan, usahakan membersihkan mulut dengan berkumur. Muntahan yang keluar dari rongga mulut bisa menyebabkan asam yang berefek menyebabkan gigi berlubang
6. Perbanyak konsumsi sayur dan buah
7. Konsumsi susu low fat untuk ibu hamil
8. Kurangi snack dan permen yang manis
9. Hindari minum soda karena mengandung banyak gula yang bisa mempercepat proses pengrusakan pada gigi
10. Setelah makan coba kunyah permen yang free sugar
11. Kunjungi dokter gigi anda secara teratur, katakanlah kalau Anda sedang hamil, sehingga bila diperlukan pengobatan dapat disesuaikan



Sinopsis tabloid Cek & Ricek, 615 Tahun XII

Related Post